Selasa, 25 November 2014
Selasa, 28 Oktober 2014
Kedelai Impor Mahal, Kedelai Lokal Sepi Peminat.
TEMPO.CO, Jakarta
- Mahalnya harga kedelai impor akibat melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika, tidak membuat permintaan kedelai lokal melonjak.
Padahal harga kedelai lokal dibanderol lebih murah. Misalnya di
distributor kelas menengah di Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah, harga
kedelai lokal dibanderol Rp 6.600 per kilogram lebih murah dibandingkan
kedelai impor yang dipatok Rp 7.900.
Sofi, pegawai di distributor Dele Mas, mengatakan alasan produsen tahu dan tempe enggan membeli kedelai lokal karena komoditas ini sulit diolah. "Prosesnya lebih lama," katanya saat ditemui Tempo, Senin, 22 September 2014. (Baca: Rupiah Melemah, Harga Tahu Tempe Terancam Naik)
Saat ini, mayoritas petani tengah panen raya di berbagai sentra penanaman kedelai membuat pasokan kedelai lokal membanjiri pasaran. Namun minat produsen tahu dan tempe membeli kedelai lokal tergolong rendah. Lesunya permintaan membuat pedagang kedelai tidak menyediakan kedelai lokal dalam jumlah besar.
Seorang distributor kedelai di Pasar Legi, Surakarta, Santoso mengatakan mengambil kedelai lokal dari Ngawi dan Madiun, Jawa Timur. Menurut dia, kedelai lokal masih dibutuhkan produsen tahun dan tempe sebagai campuran dengan kedelai impor. Komposisinya 1:5 untuk kedelai impor. Santoso menilai dari segi kualitas kedelai impor lebih banyak kotorannya. "Bercampur kerikil dan tanah liat," katanya.
Sumber:http://www.tempo.co/read/news/2014/09/22/092608836/kedelai-impor-mahal-kedelai-lokal-sepi-peminat
Sofi, pegawai di distributor Dele Mas, mengatakan alasan produsen tahu dan tempe enggan membeli kedelai lokal karena komoditas ini sulit diolah. "Prosesnya lebih lama," katanya saat ditemui Tempo, Senin, 22 September 2014. (Baca: Rupiah Melemah, Harga Tahu Tempe Terancam Naik)
Saat ini, mayoritas petani tengah panen raya di berbagai sentra penanaman kedelai membuat pasokan kedelai lokal membanjiri pasaran. Namun minat produsen tahu dan tempe membeli kedelai lokal tergolong rendah. Lesunya permintaan membuat pedagang kedelai tidak menyediakan kedelai lokal dalam jumlah besar.
Seorang distributor kedelai di Pasar Legi, Surakarta, Santoso mengatakan mengambil kedelai lokal dari Ngawi dan Madiun, Jawa Timur. Menurut dia, kedelai lokal masih dibutuhkan produsen tahun dan tempe sebagai campuran dengan kedelai impor. Komposisinya 1:5 untuk kedelai impor. Santoso menilai dari segi kualitas kedelai impor lebih banyak kotorannya. "Bercampur kerikil dan tanah liat," katanya.
Sumber:http://www.tempo.co/read/news/2014/09/22/092608836/kedelai-impor-mahal-kedelai-lokal-sepi-peminat
Kedelai lokal
Kami menjual kedelai lokal di indonesia
untuk pemesanan barang bisa hubungi di no hp.
Kedelai kami berasal dari hasil panen di petani indonesia sendiri.
kami menawarkan produk kami karena kami yakin produk mai memiliki kelebihan
1. Barang kami bersih dari kotoran benda asing
jadi anda sebagai pembeli tidak usah repot mengeluarkan biaya untuk kebersihan
2. Kuantitas barang pasti pas .
3. Kualitas barang terjamin sesuai dengan jenis produk yang dibeli
untuk pemesanan barang bisa hubungi di no hp.
Kedelai kami berasal dari hasil panen di petani indonesia sendiri.
kami menawarkan produk kami karena kami yakin produk mai memiliki kelebihan
1. Barang kami bersih dari kotoran benda asing
jadi anda sebagai pembeli tidak usah repot mengeluarkan biaya untuk kebersihan
2. Kuantitas barang pasti pas .
3. Kualitas barang terjamin sesuai dengan jenis produk yang dibeli
Langganan:
Postingan (Atom)